Pemain gitar
biasanya hanya menerima chord chart dari sebuah lagu tanpa disertai tanda key
signature, atau tanda perubahan key signature di tengah lagu tersebut. Misalnya
jika kamu membaca majalah gitar yang berisi chord-chord dan liriknya. Biasanya
di situ tidak akan ditulis Key signature dari lagu tsb, atau bahkan perubahan
key signature jika ada di tengah lagu tsb. Untuk bisa memainkan melodi, ataupun
berimprovisasi, sangat perlu bagi kita mengetahui di kunci apa sebuah progresi
chord tersebut berputar. Biasanya pendekatan yang umum secara musical adalah
mendengarkan lagu tersebut dan mencari kuncinya dengan menggunakan telinga,
akan tetapi kita juga bisa mencarinya dengan cara menganalisa chord-chordnya.
Menganalisa progresi kunci mayor
Metode yang digunakan untuk mencari kunci mayor dalam sebuah progresi chord
adalah sebagai berikut:
1. Coba lihat terlebih dahulu masing-masing chord yang ada dalam progresi,
kemudian buat daftarnya, kemungkinan-kemungkinan chord tersebut milik dari
sebuah kunci apa, berdasarkan dari kualitas masing-masing chord. Karena scale
mayor yang diharmonisasi memiliki tiga chord minor 7th (IImi7, III,mi7, dan
VImi7), setiap chord minor 7th bisa menjadi milik dari 3 kunci yang berbeda.
Sedangkan chord Major 7th bisa sebagai Ima7 ataupun IVma7 dari dua buah kunci
yang berbeda, dan dominant chord sudah pasti adalah chord V7 dari sebuah kunci
saja. (Gambar 1)
2. Bandingkan
masing-masing kemungkinan kunci tersebut. Cari masing2 chord tsb yang mempunyai
kunci yang sama.
3. setelah kalian menemukan kuncinya, tulislah fungsi dari masing-masing chord
dengan angka Romawi. (Gambar 2)
Menganalisa progresi
kunci minor
Secara teori, kunci minor dapat diidentifikasikan dengan menggunakan tehnik
yang sama. Pada kunci minor yang diharmonisasi dari scale natural minor, chord
dominant 7th adalah chord bVII7 dan secara otomatis menunjukan kuncinya.
(Gambar 3)
Akan tetapi dalam
prakteknya keadaan menjadi sedikit rumit jika menyangkut kunci minor. Untuk
alasan tertentu harmoni natural minor lebih sering dirubah untuk menghasilkan
melodi dan progesi chord yang lebih kuat. Salah satu hasil dari perubahan
tersebut adalah seringnya chord V pada kunci minor yang diubah dari chord minor
7th menjadi dominant 7th sehingga fungsi dominant chordnya menjadi lebih
spesifik. Oleh karena itu penting bagi kita untuk melihat hubungan interval
antar chordnya yaitu sebagai berikut:
1. Jika ada kunci minor satu langkah di atas chord dominant 7th , berarti chord
dominant 7th tersebut mempunyai fungsi sebagai bVII7 dan berarti chord minor
7th nya tersebut adalah Imi7.
2. Jika ada chord minor 7th dengan interval perfect fifth di bawah chord
dominant 7th, artinya chord dominant 7th berfungsi sebagai chord V7 dan chord
minor 7th nya adalah chord Imi7 seperti contoh di bawah ini. (Gambar 4)
Indikator lain
yang bisa mengidentifikasikan progresi kunci minor adalah chord minor 7th b5.
chord ini jika ada/digunakan dalam progresi fungsinya adalah sebagai IIº dalam
harmoni natural minor. Ini menjadikan kunci minor 7th b5 sebagai indikator yang
pasti dalam sebuah progresi kunci minor (Dalam praktek chord minor 7th b5
jarang sekali muncul sebagai chord VIIº dalam kunci mayor)
Menganalisa kunci dalam progesi triad
Dengan mengetahui chord Dominant 7th dan minor 7th b5 kita dapat dengan mudah
mengetahui kunci tersebut adalah sebuah kunci mayor atau kunci minor. Dalam
musik pop atau rock biasanya progresi dibuat dalam bentuk triad jadi artinya
chord V nya adalah major triad sama halnya dengan chord I dan IV. Begitu juga
penggunaan triad diminished (VIIº dalam kunci mayor, IIº dalam kunci minor)
sangat jarang digunakan karena terdengar sangat dissonant di antara chord mayor
dan minor, sehingga terdengar seolah tidak pada tempatnya.
Pertanyaannya adalah lalu ada berapa kunci bisa diidentifikasikan ketika
masing-masing chord secara teori mempunyai fungsi lebih dari satu. Jawabannya
bisa ditemukan dengan dua macam cara:
A. Menata ulang chord-chord tersebut secara urutan scale.
Perhatikan contoh di bawah ini, dengan berexperimen kita bisa menemukan chord I
nya (Gambar 5). Setelah kita menemukan chord I nya cobalah tulis nama chord
disertai fungsinya seperti di bawah ini.
Nama Chord E F#mi
G#mi A B C#mi
(dalam urutan scale)
Fungsi I IImi IIImi IV V VImi
B. Gunakan telinga
Mainkan progesi chord yang ada dengan menggunakan gitar kamu, dan dengarkan.
Dalam praktek cara ini adalah cara yang paling tepat untuk mencari kunci dasar
dari sebuah progresi, apakah itu progesi yang menggunakan 7th chord, triad,
ataupun keduanya. Progresi diatonik biasanya ada di dalam satu nada dasar saja.
Nada dasar tersebut bisa menjadi jelas dengan cara mendengarkan progresi cukup
lama untuk mendapatkan kemana chord tersebut diselesaikan (tonic chord),
kemudian identifikasikan nada dasar yang telah kita peroleh tsb dengan
mencocokannya dengan gitar kita sesuai dengan scale dan chordnya. Walaupun
tidak semua lagu pop dimulai dari chord I tapi rata-rata hampir semuanya akan
diselesaikan pada chord I.
Mencari Kunci dasar hanya dengan menganalisa memang mempunyai beberapa
kesulitan, oleh karena itu untuk lebih memastikannya lagi kita harus
menggunakan telinga kita untuk mendengarnya. Ada beberapa penjelasan lagi
secara harmoni yang menerangkan mengapa suatu chord itu bisa masuk ke dalam
sebuah progressi, hal ini mungkin akan saya tulis di lesson-lesson yang akan
datang. Kombinasi dari mengerti teori dan telinga yang terlatih akan menjadikan
kita sebagai musisi sejati yang mempunyai wawasan luas secara musical.
0 komentar:
Posting Komentar